dicintaimu itu menyenangkan.
lebih dari itu.
dicintaimu, aku menemukan ketenangan.

tidak banyak hal yang kuinginkan.
banyak harapan, memang.
namun segalanya kuserahkan kepada Tuhan.

aku sudah menemukan banyak kehilangan.
luka dan hati yang patah, seperti menjadi teman.
namun segalanya berubah, setelah denganmu Tuhan mempertemukan.
aku menyebutmu cinta, iya.
aku menyebutmu doa, iya.
aku menyebutmu istimewa, iya.
dan kurasa kau sudah paham tanpa harus aku menjelaskannya.

bersamamu, aku lebih dari sekadar ingin direstukan.
lebih dari itu.
bersamamu, aku ingin bersama memuji Tuhan.
karena kita ada, sebab Tuhan memberi kita percaya atas apa pun yang dinamakan cinta dan kebahagiaan.

esok atau lusa, jika kita bertengkar lagi.
semoga kita sama-sama mengingatkan.
sehebat apa pun pertengkaran, jangan sampai merusak rasa percaya Tuhan kepada kita dengan saling meninggalkan.
bertengkar itu wajar.
karena menyatukan dua kepala memang bukan pekerjaan yang mudah dan cepat untuk dilakukan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MUTA’ALLIQAT BIL FI’LI

Allah Peluk Aku Sebentar Saja, Aku Lelah...

Pendekatan, Metode Dan Teknik