Duhai penyempurna separuh agamaku...


Jangan letih untuk terus menegur khilafku. Jangan menyerah untuk membimbingku. Allah telah pilihkan dirimu untuk menemani sisa hidupku. Telah kupasrahkan diri ini hidup bersamamu. Maafkan bila aku tak sempurna dalam membahagiakanmu.


Maafkan bila aku belum mampu menjadi apa yang kau harapkan. Namun... Tak pernah letih disini aku berbenah diri. Mencari dan mencoba segala yang belum mampu kuberi. Berusaha dan berjuang tak kenal lelah dalam membuatmu bangga padaku.



Dan aku berharap semua lelahku menghadirkan berkah dariNya. Duhai engkau yang telah memilihku. Eratkan jemari kita saat mulai melangkah. Peganglah yang kuat saat menghadapi setiap episode kehidupan. Samakan langkah dan luruskan niat dalam meraih ridhoNya.


Jangan menyerah ketika angin berhembus kencang. Ketika mungkin suatu hari nanti aku belum bisa membawakanmu rezeki yang cukup atau bahkan membuatmu harus menitihkan air mata karna menahan lapar. Dan aku harap kita tetap bersama melaluinya. 


Jangan lepaskan peganganmu ketika badai menerpa. Ketika aku atau dirimu diuji kesabarannya melalui sakit yang dilimpahkan pada tubuh kita. Menjadikan salah satu diantara kita harus berjuang sendiri mencari rezeki. Dan aku berharap kita tetap saling menjaga dan menguatkan meski mungkin nanti aku akan merepotkanmu dengan sakit yang Allah beri.


Teruslah kita saling menguatkan dengan kekuatan cinta karenaNya. Ketika rambutku mulai memutih, badanku mulai membungkuk, jalanku mulai lambat, pendengaranku mulai samar, penglihatanku mulai buram, ingatanku mulai memudar dan manjaku mulai tenggelam karna berkurangnya usiaku. Aku berharap kita tidak lupa dengan janji padaNya. Mencintai terus sampai ke surga. Dan tetap saling membantu dalam meraih keridhoanNya.


Dan yakinlah tak akan cukup bersatu didunia. Maka berdoalah agar Allah satukan kita sampai ke Surga. Aamiin Allahumma Aamiin....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MUTA’ALLIQAT BIL FI’LI

Allah Peluk Aku Sebentar Saja, Aku Lelah...

Pendekatan, Metode Dan Teknik